Penyebab bahan bakar boros – Setiap pengendara mobil tentunya ingin konsumsi dari bahan bakar pada kendaraan mereka irit. Terlebih lagi, di saat seperti sekarang ini dimana harga dari bahan bakar kendaraan semakin mahal. Tentunya memiliki sebuah kendaraan yang boros bisa menjadi sebuah masalah yang sangat menjengkelkan. Tetapi untungnya, pada beberapa mobil mereka sudah memiliki sebuah sistem ECO driving.
Dimana fitur yang satu ini akan bisa membuat mobil Anda menjadi lebih hemat dan tidak boros. Sayangnya, terkadang ada juga monil yang mengalami beberapa masalah. Hal tersebut membuat mobil tetap boros meskipun sudah dilengkapi dengan fitur ECO driving ini.
Penyebab Bahan Bakar Boros
Bisa terjadi karena beberapa faktor penyebab, berikut ini adalah beberapa penyebab bahan bakar boros pada mobil Anda yang perlu diketahui.
1. Terlambat Ganti Oli
Memiliki mobil yang irit bahan bakar tentunya adalah impian semua orang. Terlebih lagi di tengah maraknya kenaikan harga bahan bakar minyak yang semakin melambung tinggi. Membuat banyak orang berusaha untuk mengirit bahan bakar kendaraan mereka dengan berbagai macam cara. Tetapi, terkadang memang ada banyak sekali masalah yang terjadi pada mobil yang membuat mereka menjadi lebih boros bahan bakar.
Salah satu penyebab bahan bakar boros yang pertama adalah karena oli mobil yang terlambat diganti. Oli mobil memang merupakan hal yang sangat penting di dalam mobil. Oli memiliki peran sebagai pelumas mesin, dimana tanpa adanya oli maka mesin tidak akan bisa bekerja. Oleh karena hal itu, mengganti oli mobil menjadi hal yang sangat penting dilakukan untuk menjaga performa dari mobil.
Terlebih lagi, fungsi dari oli sendiri selain untuk menunjang performa pada mobil. Ternyata juga berpengaruh terhadap konsumsi dari bahan bakar kendaraan. Dengan Anda tidak megganti oli mobil dengan rutin dan mengulur waktu untuk mengganti oli. Maka Anda tentunya sudah membuat mesin menjadi bekerja lebih ekstra karena oli yang kotor.
Dimana hal ini tentunya akan bisa membuat mobil menjadi membutuhkan bahan bakar yang jauh lebih besar dari biasanya. Sehingga, akibatnya mobil juga menjadi lebih boros lagi terhadap bahan bakar. Dan hal inilah yang kebanyakan menjadi penyebab bahan bakar boros . Sehingga untuk menghindari hal ini, pastikan Anda selalu mengganti oli mobil Anda secara rutin maksimal adalah 6 bulan sekali atau saat mobil sudah menempuh jarak sejauh 10.000 km.
2. Filter Bensin Kotor
Setelah penyebab bahan bakar boros yang pertama adalah karena oli yang jarang diganti dan kotor. Penyebab selanjutnya dari mobil lebih boros bahan bakar adalah karena filter bensin yang kotor. Seperti yang diketahui, mobil yang jarang yang dilakukan servis tentunya akan semakin sering mengalami masalah. Mulai dari oli yang kotor sampai dengan filter bensin yang kotor.
Filter bensin yang kotor ini juga bisa menjadi sebuah penyebab bahan bakar boros yang utama. Hal ini karena filter bensin yang kotor, akan bisa membuat bensin mobil menjadi ikut kotor. Akibatnya, Kotor tersebut akan masuk ke dalam ruangan pembakaran dan menimbulkan beberapa masalah. Mesin juga menjadi bekerja lebih berat karena bensin yang kotor tersebut, sehingga bahan bakar tentunya akan semakin mudah berkurang.
Masalah yang seperti ini biasanya sering terjadi karena pemilik mobil lupa atau telat melakukan servis secara rutin terhadap mobil mereka seperti ganti oli. Karena, jika pemilik mobil rajin melakukan servis secara rutin dan melakukan penggantian oli secara tepat waktu. Secara otomatis filter bensin ini juga akan ikut diservis dan dibersihkan. Secara umum, filter bensin ini akam diganti setiap sudah menempuh jarak sejauh 30.000 km sampai dengan 40.000 km.
Tujuan dari digantinya filter bensin ini adalah agar bensin yang disalurkan ke dalam ruang bakar adalah bensin yang bersih. Karena jika ada kotoran yang masuk ke ruang bakar, proses pembakaran tentunya jadi tidak sempurna. Dan seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa hal inilah yang menjadi salah satu penyebab dari bensin mobil boros.
Baca Juga: Beberapa Cara Menghemat Bahan Bakar Mobil
3. Filter Udara pada Mobil Kotor
Setelah mengetahui tentang dua penyebab bahan bakar boros sebelumnya. Penyebab bahan bakar boros pada mobil yang selanjutnya juga hampir sama, yaitu tidak jauh dari komponen yang kotor. Penyebab kedua ini adalah disebabkan dari filter udaranya yang kotor. Selain dari filter bensin, filter udara juga perlu untuk dilakukan pembersihan secara rutin.
Hal ini disebabkan, filter udara juga memiliki peran yang penting di dalam sebuah kendaraan. Dengan filter udara yang kotor pda mobil, hal ini bukan hanya bisa menyebabkan fungsinya terganggu. Tetapi, filter kotor ini akan membuat kotoran yang disaring juga ikut masuk ke dalam mesin. Hal ini tentunya akan bisa menggangu kinerja dari mesin mobil yang membuat mesin bekerja lebih keras dari biasanya.
Dengan mesin yang bekerja lebih keras, artinya bahan bakar yang dibutuhkan juga akan semakin banyak. Selain dengan hal itu, filter udara yang kotor ini juga akan membuat pasokan udara bersih ke mesin jadi berkurang. Sehingga, hal ini mengakibatkan tenaga yang dihasilkan dari mesin juga menjadi tidak maksimal. Alhasil, kerja dari piston mobil jadi lebih berat, sehingga Anda akan perlu untuk menginjak pedal gas lebih dalam supaya mobil menjadi lebih bertenaga.
4. Menggunakan BBM yang Tidak Sesuai
Penyebab bahan bakar boros pada mobil yang selanjutnya adalah disebabkan karena penggunaan BBM yang tidak sesuai.Kesalahan umum yang satu ini sebenarnya sering kali terjadi. Hal ini disebab kebanyakan dari para pengguna mobil yang menyepelekannya. Padahal nyatanya, penggunaan dari bahan bakar minyak pada mobil yang tidak sesuai bisa menjadi penyebab bahan bakar boros.
Biasanya penyebab dari bensin mobil menjadi lebih boros ini adalah karena menggunakan bahan bakar yang sembarangan. Dimana bahan bakar tersebut memiliki kualitas yang jauh lebih rendah daripada standar bawaan yang diberikan dari pabrik. Misalnya saja menggunakan bahan bakar dengan oktan di bawah 90, atau bahkan dibawah 80. Padahal sebenarnya, pabrikan pada saat ini umumnya merekomendasikan untuk penggunaan bahan bakar yang beroktan minimal 90 atau juga 92. Bahkan, pada beberapa jenis mobil ada pula yang mensyaratkan untuk minimal oktan yang digunakan adalah 95.
Menggunakan bahan bakar kendaraan di bawah kualitas yang disarankan ini akan membuat pembakaran jadi kacau. Akibatnya tentu membuat konsumsi bensin menjadi lebih boros. Selain itu, hal ini juga akan membuat mobil terasa ngelitik atau knocking. Akibat dari hal ini selain menjadi penyebab bahan bakar boros, juga bisa membuat performa mobil menjadi menurun.
5. Penggunaan AC yang Berlebihan
Penyebab bahan bakar boros yang selanjutnya adalah akibat dari gaya berkendara pengemudi. Sering kali, para pengemudi menggunakan AC yang terlalu dingin pada saat berkendara. Dimana hal ini apabila terlalu sering dilakukan akan membuat bensin mobil menjadi lebih boros. Sebab, dengan suhu AC mobil yang semakin rendah, maka kompresor akan bekerja dengan ekstra dimana hal ini akan membuat bahan bakar yang dibutuhkan menjadi semakin banyak.
Agar kinerja AC mobil bisa semakin optimal sehingga tak memerlukan asupan energi – melalui bahan bakar – dengan boros, Anda patut untuk mempertimbangkan memasang kaca film mobil berkualitas prima dari RUSTPRO Window Film Protection.
RUSTPRO Window Film Protection dari RUSTPRO bisa jadi pilihan tepat untuk Anda pasang pada mobil kesayangan Anda. Menggunakan Nano Armor Technology, teknologi ini membuat kaca film mobil dari RUSTPRO Window Film Protection mampu melindungi dari efek sinar UV hingga terik matahari hingga 99%. Fitur ini juga membuat kaca film mobil andalan dari RUSTPRO mampu menghalau radiasi inframerah yang menyebabkan panas di suhu kabin mobil.
Dengan optimalkan menghalau teriknya sinar matahari, sinar UV, hingga inframerah yang sebabkan panas di dalam kabin mobil, suhu dalam kabin mobil jadi lebih terjaga sejuknya meski tanpa menyalakan AC mobil secara berlebih. Otomatis penggunaan bahan bakar pun lebih hemat dibandingkan sebelumnya.
Tersedia dalam beberapa tingkat kegelapan yakni 40%, 60% dan 80%, kaca film mobil dari RUSTPRO ini bisa Anda pilih sesuai dengan preferensi. RUSTPRO Window Film Protection juga hadir dalam dua varian warna, yakni Fuji (Hitam) dan Daisen (Biru).
Tertarik pasang RUSTPRO Window Film Protection agar lebih hemat energi dan bahan bakar mobil Anda? Dapatkan RUSTPRO Window Film Protection via WhatsApp (klik di sini). Reservasinya cukup mudah dan bisa langsung dari rumah, Anda akan diarahkan langsung menuju ke bengkel yang dituju untuk pemasangan tanpa khawatir harus mengantre dalam mendapatkan pelayanannya.
FAQ tentang Penyebab Bahan Bakar Boros
1. Apakah jenis oli mesin yang tidak sesuai benar-benar memengaruhi konsumsi bahan bakar?
Jenis oli mesin yang tidak sesuai memang bisa memengaruhi konsumsi bahan bakar secara signifikan.
Hal ini terutama berkaitan dengan viskositas atau tingkat kekentalan oli. Oli yang terlalu kental, misalnya 20W-50 pada mesin yang seharusnya menggunakan 5W-30, akan membuat komponen mesin bekerja lebih keras karena gesekan internal meningkat.
Akibatnya, mesin membutuhkan lebih banyak tenaga dan bahan bakar untuk beroperasi.
Berdasarkan penelitian dari Society of Automotive Engineers (SAE), penggunaan oli dengan viskositas yang tepat dapat mengurangi gesekan internal mesin hingga 2-3%, yang secara langsung berdampak pada efisiensi bahan bakar.
Selain itu, oli yang sudah lama tidak diganti atau terkontaminasi kotoran juga akan kehilangan kemampuannya dalam melumasi mesin, sehingga memperburuk performa dan meningkatkan konsumsi BBM.
Oleh karena itu, selalu pastikan untuk menggunakan oli dengan spesifikasi yang direkomendasikan pabrikan dan menggantinya secara rutin sesuai jadwal servis.
2. Seberapa besar pengaruh AC terhadap pemborosan BBM pada mobil?
Penggunaan AC memang berkontribusi pada peningkatan konsumsi bahan bakar, namun besarnya tergantung pada beberapa faktor seperti kapasitas mesin, kondisi berkendara, dan suhu lingkungan.
Menurut studi yang dilakukan oleh Argonne National Laboratory, AC dapat meningkatkan konsumsi BBM sekitar 5-20%.
Mobil dengan mesin kecil, seperti 1.000-1.500 cc, cenderung lebih terpengaruh dengan peningkatan konsumsi hingga 15-20%, sementara mobil berkapasitas mesin besar biasanya hanya mengalami kenaikan sekitar 5-10%.
Pengaruh AC menjadi lebih besar ketika mobil berada dalam kondisi macet atau saat suhu luar sangat panas, karena kompresor AC bekerja lebih keras dan mesin harus mengimbangi beban tambahan tersebut. Untuk meminimalkan pemborosan bahan bakar, beberapa strategi bisa diterapkan.
Misalnya, pada kecepatan rendah di bawah 60 km/jam, lebih baik membuka jendela daripada menyalakan AC karena beban aerodinamika masih rendah.
Namun, saat berkendara di kecepatan tinggi di atas 80 km/jam, menutup jendela dan menggunakan AC justru lebih efisien karena hambatan angin akan lebih boros dibandingkan penggunaan AC.
Selain itu, pastikan sistem AC selalu dalam kondisi prima dengan melakukan servis rutin, termasuk pengecekan kompresor dan level freon, agar tidak membebani mesin secara berlebihan.
3. Bagaimana cara memeriksa atau mengkalibrasi engine control unit (ECU) untuk memastikan pembakaran bahan bakar optimal?
ECU atau Engine Control Unit berperan penting dalam mengatur rasio campuran udara-bahan bakar dan waktu pengapian agar pembakaran berlangsung optimal.
Jika ECU tidak berfungsi dengan benar, pembakaran bisa tidak efisien dan menyebabkan boros bahan bakar.
Untuk memeriksa atau mengkalibrasi ulang ECU, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
Pertama, gunakan alat scanner OBD2 untuk membaca kode error yang mungkin muncul.
Kode seperti P0171 atau P0174 menunjukkan campuran bahan bakar terlalu kurus, sementara P0172 atau P0175 mengindikasikan campuran terlalu kaya. Alat ini bisa dibeli secara mandiri atau digunakan di bengkel terdekat.
Kedua, ECU bisa di-reset dengan mencabut aki mobil selama 10-15 menit atau melalui tombol reset khusus pada beberapa model mobil.
Ini akan mengembalikan pengaturan ECU ke kondisi default jika sebelumnya terjadi kesalahan adaptif.
Ketiga, kalibrasi ulang ECU sebaiknya dilakukan oleh profesional di bengkel resmi atau tuner berpengalaman.
Mereka menggunakan software khusus untuk menyesuaikan mapping injektor dan pengapian berdasarkan kondisi mesin aktual.
Proses ini tidak disarankan untuk dilakukan sendiri karena kesalahan pengaturan bisa berakibat fatal pada performa mesin.